TINGKAT KESADARAN OTAK
Telah lama diteliti bahwa selama hidupnya, manusia hanya menggunakan kurang dari 10% potensi diri yang tersembunyi di dalam otak. Bahkan sebagian besar manusia menggunakannya di bawah bilangan 5%. Lalu kemana yang 90% ? Jawabannya adalah potensi diri tersebut menunggu untuk digali. Dua dekade terakhir, penelitian tentang potensi diri manusia mengalami peningkatan yang signifikan. Semakin banyak metode-metode up to date dengan hasil penelitian yang mengungkap potensi diri dengan cara pengembangan potensi otak manusia. Bagaimanakah hubungan antara potensi diri atau potensi otak ini dengan kehidupan anda ? Pada realitasnya keduanya mempunyai hubungan yang erat sekali. Hal ini berarti, kemampuan anda untuk mengoptimalkan daya otak anda akan sangat membantu anda untuk meraih target kesuksesan anda.
JEMPUTLAH ANUGERAH TUHAN DENGAN POTENSI DIRI
Potensi diri manusia sungguh luar biasa dahsyatnya. Lihatlah hasil karya potensi diri manusia di muka bumi ini. Meliputi berbagai bidang disiplin ilmu mengeksplorasi luasnya jagad besar (makrokosmos), teori-teori fisika dan kimia yang membuat manusia mampu pergi menjelajah ke bulan, mengeksplorasi luasnya angkasa luar, meluncurkan satelit dengan kemampuan membaca setiap detil peta bumi secara lengkap dan jelas, menciptakan pesawat terbang super canggih, pesawat ulang alik nan menghebohkan, menciptakan kapal selam super power, menemukan jejaring internet yang membuat dunia ini serasa mengkerut seolah-olah bagaikan dalam genggaman tangan. Begitu juga eksplorasi ke dalam jagad kecil (mikrokosmos) yang teramat rumit dan njelimet, temuan-temuan dalam bidang ilmu biologi, neuro science, neurologi, fisiologi, kimia mikro dan teknologi medis yang membuat manusia mampu menciptakan organ-organ tubuh imitasi yang dapat mengganti fungsi organ ciptaan Tuhan yang telah rusak. Ilmu ekonomi yang mampu membuat imperium bisnis sangat besar dan kuat, digabung dengan ilmu sosial dan politik mampu menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat di berbagai negara belahan bumi Eropa, Amerika dan Asia. Semua itu merupakan buah karya potensi otak manusia. Dahulu, sesuatu yang dianggap sebagai kodrat (harga mati) yang tak bisa lagi dirubah (diwiradat), kini manusia semakin membuktikan diri mampu membuat temuan-temuan dan hasil karya yang menakjubkan, boleh jadi dianggap mukjizat. Meciptakan lensa mata imitasi menggantikan lensa asli yang rusak terkena katarak atau aksiden, menganti jantung manusia dengan jantung binatang, bahkan dengan alat pemacu kerja jantung membuat seseorang mampu bertahan hidup puluhan tahun lagi.
Bukankah tugas manusia di bumi ini untuk membaca, memahami, lalu menghayati bahasa dan ilmu Tuhan yang Mahaluas tiada batasnya itu. Bukankah setiap ada kesulitan, manusia selalu tertantang berikhtiar menemukan jalan keluarnya ? Maka tak heran bila dalam teknologi elektronika-metafisika, manusia telah menemukan alat penyadap keberadaan roh halus dan eksistensi makhluk gaib lainnya. Bahkan mungkin manusia masa depan akan mampu mendeteksi dan menshooting dengan kamera khusus yang dapat menangkap berbagai wujud makhluk halus.
Perkembangan potensi manusia tentunya tidak akan berkembang pesat apabila mental spiritual, dan pola pikirannya masih terbelenggu oleh sistem nilai yang diam-diam mengikat kesadaran dari dalam alam bawah sadar Anda sendiri. Agama pun sesungguhnya bukan untuk mengungkung mental, mengurung kesadaran dan kebebasan berfikir, serta membelenggu kemampuan jelajah spiritual manusia. Sebaliknya, sungguh ideal di saat mana agama dipahami sebagai guidance (pemandu jalan) agar potensi dan prestasi manusia mampu mengembangkan kemampuan pikirnya secara maksimal, dengan orientasi yang terarah, bermanfaat sebagai berkah bagi alam semesta dan seluruh isinya. Pada hakekatnya peran semua agama bukan bertujuan untuk membatasi perkembangan potensi diri, kreatifitas dan kreativitas inovasi manusia. Melainkan menjaganya agar jangan sampai inovasi manusia disalahgunakan sehingga membuat kerusakan-kehancuran di muka bumi. Sebagai contoh, bila Anda percaya bahwa Tuhan itu berkah bagi alam semesta maka dinamit bukan untuk digunakan membunuh manusia lainnya, melainkan untuk menciptakan energi yang dimanfaatkan bagi kesejahteraan umat, serta menjaga dan melestarikan anugrah Tuhan berupa lingkungan alam.
Dapat dibayangkan besarnya prestasi apabila manusia mampu mendayagunakan potensi diri yang lebih besar lagi, hingga mencapai 50 % nya saja. Sebab biar seberapapun kemajuan dan kedahsyatan potensi manusia seperti contoh di atas, kenyataannya bagian yang 90% potensi masih terpendam di dalam diri dan dibiarkan sia-sia begitu saja. Maka tugas masing-masing kita adalah bisa membuka, menggali, mengenali, mengembangkan, lalu memanfaatkan potensi diri lebih baik daripada hari ini. Bukan untuk mengejar kepentingan pribadi, melainkan untuk menggapai kebaikan yang lebih utama, yakni menghayati makna berkah bagi alam semesta, dengan berprinsip memanfaatkan hidup kita agar berguna bagi sesama, seluruh makhluk, dan lingkungan alam. Apabila prinsip ini Anda terapkan dalam lembaga terkecil keluarga, niscaya keluarga anda akan harmonis, tenteram, selamat, sejahtera, dan selalu kecukupan rejeki. Kalis ing rubeda, nir ing sambekala. Terlindung dari segala kefakiran ; fakir kesehatan, fakir harta, fakir ilmu, fakir hati nurani, fakir budi pekerti.
Demikian pula apabila hal serupa terjadi di dalam lingkup wilayah yang lebih luas : kelurahan, kecamatan, kabupaten, propinsi, dan negara, maka ketidak-tentraman, kekisruhan, perselisihan, percekcokan, konflik di antara warga bangsa, antara pemimpin dengan rakyatnya, antar pemimpin dengan pemimpin lainnya, hampir pasti selalu berakibat tertutupnya pintu rejeki dan pintu-pintu anugrah yang disiapkan alam semesta (Tuhan). Nasib bukan tergantung Tuhan, tetapi tergantung pada diri kita sendiri. Alam semesta (Tuhan) telah meletakkan dan menyiapkan rejeki serta anugrah “di suatu tempat” dan tugas kita adalah menjemputnya. Maka tak pelak lagi, negeri ini akan menggapai konsep tatanan sosial “RATU ADIL” di mana nusantara menjadi negeri yang gemah ripah loh jinawi, tata titi tentrem kerta raharja.
Secara teknis, untuk menjemput anugerah memerlukan kesadaran diri untuk mengembangkan potensi dalam diri. Untuk mengembangkan potensi diri, kita harus terlebih dahulu memahami 3 unsur utama yang mempengaruhi kepribadian manusia. Ketiga unsur tersebut sangat menentukan potensi diri dan menjadi faktor penentu kesuksesan seseorang, adalah sebagai berikut :
- Data InPut. Data input di antaranya mencakup sistem kepercayaan, ilmu pengetahuan, tradisi, budaya, lingkungan pergaulan dan pengalaman hidup. Semua itu merupakan faktor yang menentukan pola pikir (mind set) seseorang. Sistem kepercayaan mencakup seperangkat nilai, sesuatu yang dianggap berharga, segala sesuatu yang diyakini, dan segala sesuatu yang dianggap benar. Cara pandang agama dalam memahami kehidupan ini akan berpengaruh terhadap cara pandang atau pola pikir (mind set) yang dimiliki para penganutnya. Demikian pula ilmu pengetahuan, tradisi, budaya, pengalaman hidup semuanya merangkum seperangkat nilai yang berisi bagaimana tingkat kesadaran manusia memahami setiap lini kehidupan ini. Tingkat kesadaran ini tercermin dalam pola pikir setiap individu.
- Pola Pikir (mind set) atau dalam ilmu Jawa disebut Båwå : disebut pula sistem berfikir merupakan faktor penentu sistem perilaku atau kepribadian seseorang (behavior). Menentukan bagaimana seseorang mengambil atau menentukan suatu rencana tindakan. Pola pikir akan menentukan respon terhadap segala sesuatu yang terjadi di dalam diri (inner world) maupun lingkungan sosial dan lingkungan alamnya. Pola pikir setiap individu dipengaruhi oleh tingkat kesadarannya. Tingkat kesadaran ditentukan oleh pengalaman pribadi, lingkup pergaulan, ilmu pengetahuan, sistem kepercayaan, mitologi, dan kebudayaan. Pola pikir ini kemudian akan menentukan pola perilaku atau sistem perilaku.
- Sistem perilaku / Kepribadian (behavior) atau dalam ilmu Jawa disebut Solah : adalah faktor yang menentukan tata cara berinteraksi, bertindak, berbuat atau penentu perbuatan terhadap dunia luar, lingkungannya, atau segala sesuatu peristiwa di dalam diri maupun lingkungan sosialnya.
ALAM PIKIRAN BAWAH SADAR
Alam pikiran bawah sadar bukan berarti tiadanya kesadaran. Sebaliknya, justru di situlah kesadaran level lebih tinggi (higher consciousness) diri anda berada. Hanya saja kenapa disebut alam pikiran bawah sadar, karena pada saat kita memahami alam pikiran bawah sadar ini kita masih menggunakan perspektif alam pikiran sadar yang belum memahami kesadaran pikiran bawah sadar kita sendiri. Apabila anda telah sukses mengoptimalkan alam pikiran bawah sadar, maka sudah tidak ada lagi “tembok penyekat” antara alam pikiran bawah sadar dengan alam pikiran sadar. Sebaliknya alam pikiran sadar anda selalu menyadari apa yang dipahami alam pikiran bawah sadar. Jika anda terbiasa mengolah batin, anda akan memiliki kemampuan tersebut.
Di manakah letak alam pikiran sadar dan alam pikiran bawah sadar berada ? Berdasarkan pengukuran melalui alat yang dinamakan Electro-encepalograph dan perangkat eletronis pengukur kinerja otak lainnya, pada dasarnya otak memiliki 4 Fase Gelombang yaitu Bheta, Alpha, Theta, dan Delta. Sementara itu, terdapat pula gelombang gamma, di mana diindikasi sebagai gelombang tak beraturan. Namun gelombang gamma perlu pengkajian yang lebih mendalam dan panjang lebar, sehingga tak perlu untuk kita bahas di sini. Mungkin akan bisa kita bahas pada thread selanjutnya.
Beta
Fase gelombang otak pada frekuensi/cyclon 12 – 40 Hz/Second. Di saat mana anda sedang sangat aktif seperti mengobrol, memikirkan banyak hal, mengerjakan sesuatu, gugup/gelisah atau keadaan aktif lainnya. Gelombang Bheta sangat diperlukan jika kita harus memikirkan beberapa hal sekaligus, tapi TIDAK dibutuhkan jika kita ingin menyerap informasi secara cepat, tepat dan akurat. Kemampuan analisa gelombang Bheta sangatlah terbatas, hanya mampu menampung sekitar 7-10 bit data dan masalah per session. Gelombang bheta biasanya cepat menemui jalan buntu. Buktinya, jika anda sedang banyak masalah dan pekerjaan yang anda pikirkan, maka anda akan mengalami perasaan panik, risau, kalut, hingga jalan buntu tidak bisa lagi mikir jalan keluar.
Alpha |
Theta |
Delta |
DAPATKAH PIKIRAN SADAR MENYADARI ALAM BAWAH SADAR ?
Gelombang otak pada frekuensi bheta dan alpha berada di level alam pikiran sadar. Sedangkan frekuensi theta dan delta disebut sebagai alam pikiran bawah sadar. Sekali lagi, bukan berarti tidak adanya kesadaran otak/pikiran. Melainkan disebut alam bawah sadar, karena kesadaran delta dan theta belum mampu dipahami oleh kesadaran alpha dan betha (pikiran sadar). Fungsi alam bawah sadar merupakan stockphile atau memory card yang menampung dan menyimpan “bahan-bahan” jadi hasil olahan pikiran sadar yang sudah terseleksi oleh RAS (reticular activating system). Sedangkan pikiran sadar berfungsi sebagai “mesin produksi” bahan “olahan jadi” tersebut. Tugas pikiran sadar adalah memberi pemaknaan, lalu disaring mana yang dianggap memiliki nilai/value untuk dimasukkan ke dalam alam bawah sadar. Misalnya anda memaknai suatu yang hanya sekedar “keyakinan” tetapi Anda anggap sebagai kebenaran faktual, maka RAS anda akan menginstalnya ke dalam alam pikiran bawah sadar. Lalu tanpa anda sadari pola pikir dan perilaku anda akan diwarnai oleh makna/nilai yang tersimpan dalam alam pikiran bawah sadar.
PROSES PEMAKNAAN/PENILAIAN
Proses indoktrinasi, yang dilakukan oleh lembaga pendidikan-pengajaran agama, maupun lembaga militer pada umumnya memilih prinsip monolog, dan anti-dialog. Karenanya proses tersebut TIDAK BEBAS NILAI alias tetap berpegang pada asas kepentingan (naratif). Sementara pendidikan umum yang bersifat akademik-ilmiah-intelektual lebih memilih proses dialektika yang mengutamakan proses dialogis dengan mendasarkan diri pada prinsip BEBAS NILAI (deskriptif). Bukankah peristiwa alam, rumus-rumus alam yang ada adalah bebas nilai?!! Bukankah yang memberi nilai adalah pikiran dan kepentingan manusia ?!! Nah, RAS sangat dekat hubungannya dengan pemaknaan atau penilaian manusia terhadap suatu hal. RAS akan “menginstal” data matang (nilai/pemaknaan) yang dianggap penting dan bernilai ke dalam alam pikiran bawah sadar.
Sementara itu cara kerja RAS adalah sebagai berikut :
- Data-data (stimulan) diolah oleh rasio/pikiran sadar, lalu masuk ke pikiran bawah sadar melalui proses penyaringan diri, dinamakan RAS (reticular activating system).
- RAS tidak hanya menerima bahan jadi (nilai/pemaknaan) dari pikiran sadar, tetapi juga mengirim nilai/pemaknaan tersebut ke alam pikiran sadar. Kelemahannya : “Bahan jadi” yang telah diberi nilai oleh alam pikiran sadar dapat berupa “bahan jadi” yang konstruktif (positif/obyektif) bisa pula “bahan jadi” yang destruktif (negatif/distortif).
- RAS bekerja otomatis tergantung pada kondisi gelombang otak, pemikiran dan emosi. Fungsi RAS adalah menginstalasi dan uninstalasi program ke atau dari dalam alam bawah sadar.
- Kejadian /peristiwa bersifat netral bebas nilai. Sementara itu yang memberi nilai adalah pikiran sadar kita.
Agar alam pikiran bawah sadar kita tidak keliru malah menumpuk “barang rongsok”, atau “racun dunia”. Oleh sebab itu diperlukan suatu prinsip yang paling sederhana dan aman sebagai pedoman dalam melakukan penilaian dan pemaknaan atas segala sesuatu. Yakni dengan prinsip ; apakah sesuatu itu memiliki faedah untuk diri kita, orang lain, dan lingkungan alam atau tidak. Salah satu patokan dasar yang biasa digunakan dalam falsafah Jawa adalah : sesuatu itu bagus/positif/baik kalau tidak ada efek menyakiti diri sendiri, menyakiti hati, mencelakai dan merugikan sesama/orang lain serta seluruh makhluk beserta lingkungan alam. Hal itu merupakan suatu prinsip kebaikan bersifat universal dalam rangka memberi nilai/memaknai segala sesuatu. Melampaui sikap rasialis, etnosentris, fanatis, egois, dan primordialisme. Dengan sikap demikian, RAS akan lebih akurat menyeleksi mana saja “bahan jadi” yang harus diinstal.
SULITNYA MENSORTIR DATA, MENGHILANGKAN DISTORSI
Sekali lagi, RAS hanya menginstal atau menguninstal data matang yang sudah dimasak (dinilai/dimaknai) oleh pikiran sadar / rasio. Kita masih perlu mensortir dan menghilangkan distorsi data yang disebabkan oleh kebodohan pikir dan lemahnya analisa. Semakin canggih dalam pensortiran, maka kita mampu menjadi insan yang waskita, permana, awas, cermat sehingga mampu membedakan mana “racun” mana pula “madu”. Jika ternyata “madu” maka RAS perlu menyimpan “database” ke dalam alam bawah sadar”. Atas dasar itu terdapat pepatah ;
KEBODOHAN SANGAT DEKAT DENGAN KEJAHATAN DAN SEGALA MACAM KEFAKIRAN. Silahkan para pembaca yang budiman mencari orang yang mendem donga, mabuk agomo tapi bisa menciptakan teknologi super canggih. Kita cermati secara obyektif dan realistis saja, di Indonesia ini masih ada beberapa orang yang sibuk debat kusir soal sistem keyakinan, dogma, atau soal khalal-kharam, sementara bangsa lain tengah sibuk mencitakan teknologi serba digital, teknologi super nano, mengolah rumus fisika “hologram”, yang semua itu dimaksud agar manusia lebih mampu memaknai apa sejatinya hidup ini, sehingga manusia menjadi bersikap lebih arif dan bijaksana. Sambil berharap-harap supaya dirinya bermanfaat bagi masyarakat dunia tanpa pilih kasih.
PENTINGNYA KEWASKITAAN, KECERMATAN HATI DAN PIKIRAN
Manusia waskita, awas, cermat, arif bijaksana akan mampu melakukan seleksi “data-data bahan jadi” secara akurat tepat, benar dan pas. Setahu saya, itu pula alasan mengapa tradisi Jowo mengutamakan mengolah dan mengasah ngelmu sastra jendra, supaya manusia pandai membaca “kitab teles” yang tergelar di jagad raya, tidak sekedar “produk” jarene, ujare, katanya. Data akurat yang sudah diseleksi dan benar-benar bersih dari “racun”, akan otomatis diseleksi untuk diinstal ke alam bawah sadar. Pernahkan anda merasa sudah tahu lebih dulu apa yang menjadi jawaban atas suatu kejadian sebelum rasio/logika anda melakukan analisa ? Jika pernah, berarti RAS dan alam bawah sadar anda dapat bekerja dengan sebaik-baiknya. Alam pikiran bawah sadar anda bukanlah sekedar keranjang sampah beracun melainkan berlian yang selalu memancarkan cahaya kebenaran, nur sejati, cahyo sejati.
CIRI ALAM BAWAH SADAR YANG MERDEKA
Alam bawah sadar yang MERDEKA, maksudnya adalah merdeka atau bebas dari belenggu distorsi yang disebabkan oleh berbagai macam polutan seperti ; imajinasi, reka-reka, ilusi, mitologi, dongeng bocah, ceunah ceuk ceunah, ujare, omonge, serta pemaknaan dan penilaian yang mengandung kadar SUBYEKTIVITAS tinggi. Bawah sadar anda pun akan menjadi “mata tembus pandang” yang mampu menyibak tirai rahasia. Membuka hijab yang bersifat lahir maupun batin. Sehingga terkadang anda heran sendiri, manakala menyadari keputusan spontan anda ternyata benar dan tepat padahal tanpa melibatkan analisa rasio anda lebih dulu. Hal itu terjadi karena alam bawah sadar anda telah menjadi “sumber mata air” kesadaran tinggi (higher consciousness) yang diam-diam tidak disadari oleh rasio/alam sadar anda sendiri. Kecepatan, ketepatan dan kemampuan analisanya jutaan kali lebih cepat dibandingkan dengan kemampuan rasio/logika alam pikiran sadar anda sendiri. Alam bawah sadar sudah memuat data-data yang telah diolah menjadi bahan jadi, apabila sewaktu-waktu diperlukan akan menjadi MAKANAN INSTAN SIAP SAJI. Anda tak perlu lebih dahulu berbelanja dan memasaknya, anda tinggal menyantap saja. Sewaktu-waktu Anda perlukan, anda tinggal patrap jurus relaksasi, konsentrasi, hening lalu byarr…jawaban yang anda harapkan sudah tersaji dan siap santap. Kesadaran alam pikiran bawah sadar, ditandai dengan ide-ide yang inspiratif, inovatis, dan dinamis. Bila kita terbiasa mengolah keseimbangan antara alam sadar dan bawah sadar, kita akan mampu berfikir jernih, cepat, tepat, akurat walau dalam keadaan tertekan dan genting. Silahkan dibuktikan dan dinikmati hasilnya.
Pertanyaannya kemudian, apa saja faktor yang mempengaruhi cara menilai dan memaknai segala sesuatu ? Tentu saja hal itu disebabkan oleh suatu sistem nilai. Berikut ini saya ulas secara singkat beberapa faktor yang sangat mempengaruhi sistem nilai seseorang :
- Lingkungan terdekat misalnya : keluarga, orang-tua, saudara kandung, teman bermain, kelompok sosial, golongan, aliran/mazab. Misalnya anda memeluk suatu keyakinan tertentu, kenyataannya kejadian itu tidaklah spontan, atau tiba-tiba keyakinan yang anda anut sudah dibawa sejak procot lahir ke dunia. Melainkan karena faktor keturunan (kebetulan).
- Lingkungan sosial-budaya. Meliputi kebudayaan masyarakat, tradisi, sistem kepercayaan, falsafah/pandangan hidup, sub-kultur atau pola-pola perilaku masyarakat. Meliputi lingkungan sosial-ekonomi misalnya masyarakat agraris, maritim, atau industri. Lingkungan sosial terdekat (keluarga), lingkungan masyarakat, sistem pendidikan, dan sistem politik. Misalnya kita memiliki sistem nilai yang bersumber dari suatu keyakinan. Kita menganut suatu keyakinan bukan karena pilihan, namun karena faktor-faktor kebetulan, bahkan tak jarang karena faktor paksaan. Misalnya mengikuti agama orang tua, disebut juga sebagai agama warisan. Lalu dikembangkan sebagai keyakinan mutlak. Sementara yang lainnya menganut suatu keyakinan karena takut pada daulah THEOKRASI yang biasanyafasis-totaliter. Semua itu melahirkan sistem nilai, dan sistem nilai menjadi pedoman kita untuk menilai dan memaknai segala sesuatu.
- Generalized other. Atau figur yang dijadikan tulada/suri tauladan yang anda jadikan sebagai panduan dan komparasi dalam menilai dan memaknai kehidupan ini. Bisa berupa tokoh politik, agamawan, budayawan, negarawan, dan bisa jadi tokoh bajingan, namun semua itu pada prinsipnya adalah orang-orang yang dikagumi.
- Pengalaman hidup meliputi pengalaman spiritual, baik berupa pengalaman rohani maupun pengalaman jasmani. Kesimpulan-kesimpulan realitas maupun idealitas akan menentukan tingkat kesadaran dan pemahaman spiritual masing-masing individu. Kesadaran dan pemahaman itu akan menjadi sistem nilai yang dijadikan dasar atau patokan dalam menentukan baik buruknya segala sesuatu.
Manusia linuwih tidak lantas berarti orang yang sakti mandraguna. Linuwih adalah memiliki kelebihan dibanding rata-rata orang. Kelebihan itu terletak pada prinsip keseimbangan. Sebagaimana keseimbangan yang ada di dalam mikrokosmos (jagad kecil atau diri pribadi) dan keseimbangan yang ada dalam makrokosmos (jagad besar atau alam semesta). Manusia seperti ini disebut sebagai manusia kesadaran KOSMOLOGIS. Pada galibnya, hubungan keduanya juga saling cross cuting harmony atau saling silang-menyilang dalam hubungan yang seimbang. Yakni, manusia selaras, sinergis, dan harmonis dengan alam semesta (manjing ajur ajer dengan pusaka hasta brata) atau kesimbangan mikro-makro kosmos. Di sini pembahasan saya tekankan pada adanya keseimbang di dalam mikro-kosmos terutama pada keseimbangan gelombang otak. Keseimbangan antara gelombang beta, alpha, tetha, dan delta. Untuk menyelarasakan 4 gelombang tidaklah mudah, karena banyaknya kendala yang harus dilenyapkan. Oleh sebab itu untuk menyeimbangkan gelombang otak, perlu proses pelatihan dengan menerapkan beberapa teknis melatih diri.
Manfaat Stimulasi Penyeimbangan Gelombang Otak
- Memprogram ulang pola pikiran dan perasaan anda menjadi mudah meraih sukses.
- Menjadi lebih produktif dan kreatif
- Menjadi lebih relaks dan bebas stress
- Meraih sukses lebih cepat di bidang apapun
- Mearaih kredit poin lebih tinggi pada prestasi kerja anda
- Memiliki daya tangkap dan daya ingat lebih baik, cepat, kuat dan permanen
- Memiliki kepercayaan diri lebih baik
- Memiliki kemampuan komunitas bisnis dan sosial yg lebih baik
- Mampu memecahkan berbagai masalah secara kreatif
- Menghilangkan berbagai macam kebiasaan dan tabiat buruk
- Emosi dan mood lebih stabil
- Meningkatkan kemampuan otak
- Meraih hasil-hasil tersebut (perubahan diri) dalam waktu lebih cepat dan singkat.
EFEK MEDITASI
Pada saat kita berada dalam situasi panik, gagap, gugup, tidak percaya diri, kalut, atau beban pikiran yang terlalu banyak, akan membuat katub RAS mengunci rapat, sehingga memungkinkan pikiran anda justru mengalami jalan buntu. Sebaliknya pada saat anda melakukan meditasi, kemudian mencapai kondisi relaksasi (gelombang alpha), maka katup RAS akan membuka, menjadi celah untuk masuk dan keluarnya arus data dari alam pikiran bawah sadar menuju alam pikiran sadar, dan sebaliknya dari alam pikiran sadar menuju alam pikiran bawah sadar. Perhatikan anak panah berwarna orange adalah proses masuknya data ke dalam alam pikiran bawah sadar. Sebaliknya anak panah berwarna hitam adalah proses keluarnya data dari alam pikiran bawah sadar ke alam pikiran sadar.
salam karaharjan
semoga bermanfaat…
Sumber//>http://sabdalangit.wordpress.com